Halo Matahari Yogyakarta & KA Gajayana Mundur Sendiri adalah Sebuah Lonceng Alam Semesta

Selasa, 28 Februari 2012

Kejadian aneh bin ajaib terjadi tepat tgl 4-januari-2011, yaitu sebuah KA Gajayana mundur tanpa terkendali, ketika di parkir, seperti kejadian sebelum – sebelumnya, KA tsb biasanya tidak mengalami masalah, namun ketika tepat tgl 4-januari-2011, maka entah mengapa KA itu mundur hingga menyebabkan korban jiwa. Berita selengkapnya, KA Jalan Sendiri 2,5 KM, 1 Tewas
Tiga Rumah Hancur Diterjang PT KA Bingung Penyebabnya

KA Jalan Sendiri 2,5 KM, 1 Tewas

MALANG | SURYA- Empat gerbong Kereta Api (KA) Gajayana yang sedang parkir di Stasiun Kota Baru, Malang, Selasa (4/1), tiba-tiba meluncur sendiri hingga melewati Stasiun Kota Lama. Gerbong menabrak tiga rumah warga, menyebabkan seorang balita tewas.
Para pengguna kereta api listrik (KRL) jurusan Jakarta-Bogor pernah dihebohkan dengan gosip soal adanya kereta hantu Manggarai, kereta yang tiba-tiba bisa berjalan sendiri tanpa awak saat malam hari. Di Kota Malang, kejadian aneh itu bukan lagi sekadar gosip, namun benar-benar terjadi pada Selasa (4/12) siang. Peristiwa yang menggegerkan warga Kelurahan Ciptomulyo, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang itu terjadi sekitar pukul 13.15 WIB. Empat gerbong dari Kereta Api (KA) Eksekutif Gajayana jurusan Jakarta-Malang, tiba-tiba berjalan sendiri, sampai akhirnya menabrak tiga rumah yang terletak di bantaran rel.
Kejadian itu bermula saat KA dari Stasiun Gambir Jakarta, tiba di perhentian terakhirnya, Stasiun Kota Baru, Malang, sekitar pukul 11.55 WIB. Kereta itu terdiri dari lokomotif, satu gerbong makan, satu gerbong pembangkit, dan tujuh gerbong penumpang. Humas PT Kereta Api Indonesia Daop VIII Surabaya, Sri Winarto mengatakan, setelah penumpang turun semua, kereta lalu langsir guna diparkir di jalur 4. ”Jalur ini adalah jalur mati, dan hanya digunakan untuk memperbaiki, atau membersihkan kereta sebelum berangkat lagi,” kata Winarto, ditemui di Stasiun Kota Baru.
Di jalur tersebut, sejumlah teknisi lalu melaksanakan tugas mereka, memperbaiki dan membersihkan kereta. Masih menurut Winarto, petugas lalu menjalankan prosedur keamanan, dengan memutus sambungan lokomotif dan gerbong. ”Sambungan antara gerbong nomor lima, dengan gerbong nomor enam, juga diputus. Hal itu dilakukan karena ada beberapa perbaikan di gerbong tersebut, antara lain, mengganti karet yang ada di sambungan gerbong, dan masalah kelistrikan,” ujar Winarto.
Nah, saat dalam masa perbaikan itu, empat gerbong paling belakang, tiba-tiba berjalan sendiri. Winarto mengaku dirinya memang belum memeriksa kronologi peristiwa yang sebenarnya terjadi, namun, sejumlah teknisi yang dimintai keterangan memastikan, tidak ada satu pun teknisi yang berada di dalam empat gerbong tersebut. Para teknisi juga mengaku, sudah melakukan semua standar operasional keamanan, termasuk memberi stop block, atau ganjalan khusus yang digunakan untuk menghambat roda kereta saat berhenti. ”Setidaknya itu pengakuan mereka. Tapi, lebih pastinya, petugas KNKT (Komisi Nasional Keselamatan Transportasi) masih melakukan pemeriksaan secara terperinci,” urai Winarto.
Kereta itu akhirnya terus berjalan, menempuh jarak sekitar 2,5 kilometer sampai Stasiun Kota Lama, hingga akhirnya ’dipaksa’ berhenti di sana. Petugas sinyal di stasiun tersebut, Achmad Suyuthi, lalu membelokkan rel yang dilintasi kereta itu. ”Tujuannya, agar kereta bisa menabrak spoor-box,” terang Suyuthi kepada sejumlah polisi. Spoor-box adalah semacam beton yang dipasang di ujung rel mati. Fungsinya, memang untuk ditabrakkan kereta yang tidak bisa berhenti.

Keputusan membelokkan kereta ke spoor box ini memang sebuah prosedur standar. Menurut Suyuthi, kalau saja kereta itu tidak ditabrakkan spoor-box, akibatnya bisa lebih fatal. Kereta bisa terus bergerak liar, dan bisa ditabrak kereta lain yang datang dari arah selatan. Kereta memang akhirnya berbelok dan menabrak beton tebal tersebut. Namun, laju dan beban empat gerbong tersebut nyatanya terlalu kuat untuk ditahan. Keempat gerbong itu terus melaju, hingga akhirnya menerjang tiga rumah warga di bantaran rel. Tiga rumah yang punya alamat resmi Jl Simpang Peltu Sujono RT 11/RW 3, Kelurahan Ciptomulyo, Kecamatan Sukun itu, antara lain, milik Misno (46), Jamil (70), dan Sutrisno (50). Rumah milik Misno dan Jamil hancur rata dengan tanah. Sementara rumah milik Sutrisno, yang baru saja direnovasi karena putrinya akan menikah bulan Maret 2011 ini, rusak berat. Nahas, kejadian ini makan korban jiwa. Anak Misno, Muhammad Nur Rosyid (2), tewas diterjang kereta. Sebelum tabrakan terjadi, tiga dari lima anak Misno, yakni Johan Pribadi (20), M Nur Rosyid (2), serta M Risky (1), masih tidur di rumah tersebut. Semua berhasil lolos dari kejadian ini, kecuali Rosyid, Ia tidak sempat dievakuasi.
Johan, kakak Rosyid, masih terlihat shock dengan kejadian ini. Ia sendiri mengaku terbangun dari tidur gara-gara mendengar adiknya, Risky menangis. ”Begitu terbangun, saya dengar orang-orang sudah pada teriak. Saya lalu hanya sempat selamatkan Risky,” ujarnya dengan nada lirih.
Dari keterangan keluarga Misno, Rosyid meninggal bukan karena tergencet. Debu dan pasir dari reruntuhan rumah, memenuhi saluran pernapasannya hingga mengalami infeksi.
Peristiwa kereta menabrak rumah di perkampungan bantaran rel Stasiun Kota Lama ini ternyata bukan yang pertama. Tahun 2005, rangkaian gerbong tangki dari Depo Jagalan, juga menerjang rumah warga. Yang ditabrak pun sama, yakni rumah Misno. Ketika itu, bibi Misno, Rupiatin (56), mengalami luka berat di kaki, yang dideritanya sampai sekarang. ”Karena kejadian kedua kalinya ini, kami sudah putuskan untuk tidak lagi tinggal di situ selamanya,” kata H Abdul Mujib, alias Abah Ateng, kakak Misno. Abdul Mujib sendiri menyadari, seperti apa bahaya dan risiko tinggal di bantaran rel. Namun, ia menolak tegas tudingan kalau rumah yang ditinggali adiknya itu adalah hunian liar. ”Tahun 1975, tanah itu saya beli Rp 2 juta dari PJKA, lalu saya bangun rumah. Ada bukti hitam di atas putihnya. Semua warga di situ juga beli tanah itu,” kata pemilik bengkel bubut ini.
Namun, ucapan Misno ini dibantah oleh Sri Winarto. ”Logikanya, tanah PT KAI itu tanah negara. Kita memang bisa menyewakannya sementara waktu, tapi tidak pernah bisa menjualnya. Setelah tabrakan 2005, kita sebenarnya sudah menyosialisasikan kepada warga di kawasan kecelakaan, agar segera pindah,” ungkap Winarto. Kapolres Kota Malang, AKBP Agus Salim mengatakan, ada kemungkinan peristiwa yang makan korban jiwa ini disebabkan kelalaian seseorang. Namun, pihaknya masih akan menunggu hasil penyelidikan yang dilakukan KNKT. Bagaimana kereta itu berjalan, masih membuat bingung sejumlah pihak, termasuk Sri Winarto sendiri. Namun ia mengatakan, kereta memang mungkin berjalan sendiri dari Stasiun Kota Baru ke Stasiun Kota Lama. Pasalnya, kondisi geografis Kota Baru memang lebih tinggi dari Kota Lama. Kota Baru berada di ketinggian 444 dpl (di atas permukaan laut), sementara Kota Lama berada di ketinggian 429 dpl. ”Yang buat saya bingung, bukan bagaimana kereta itu bisa berjalan ke sana. Tapi, apa yang membuatnya berjalan,” cetusnya.
Kejadian ini juga membuat penumpang KA Gajayana yang menuju Jakarta keleleran di Stasiun Kota Baru. Kereta, harus terlambat satu setengah jam lebih, karena menunggu gerbong pembangkit pengganti dari Surabaya. Sementara dua dari empat gerbong ’hantu’ ini sudah ditarik. Dua gerbong dengan mudah ditarik karena masih berada di rel. Sementara evakuasi dua gerbong lain, harus menunggu kereta crane dari Solo, karena posisinya sudah di luar rel dan masuk ke reruntuhan rumah.
Kejadian KA mundur ini tentunya sebuah kejadian yang amat langka, dimana hal ini (kejadian serupa) pernah terjadi pada waktu yang silam, tepatnya 1699 hari yang lampau kejadian itu pula pernah terjadi, dimana KA mundur dari ketinggian. Tepatnya tgl 11.5.2006, terjadilah kejadian KA BBM mundur sendiri.
Jejak Rekam kejadian KA BBM yang mundur sendiri adalah: Kamis, 11-05-2006
[K] 22.00 Kereta Pengangkut Solar Mulai Berangkat, [K] 23.15 Kereta mengangkut BBM bernomor lokomotif CC 20179 itu masuk ke Stasiun Bangil, Kamis (11/05) pukul 23.15 WIB dan harus berhenti karena ada kereta lain yang akan lewat. Sesuai prosedur, untuk masuk ke Malang maksimal 1 lokomotif hanya bisa membawa 5 gerbong BBM, sehingga dibutuhkan setidaknya 5 kali pemberangkatan. [K] KA Ngguling Dikira Gempa Bumi Tergulingnya kereta api (KA) pengangkut BBM, tak jauh dari Depo Lokomotif Sidotopo, Jumat (12/05) malam, mengagetkan masyarakat sekitar. Awalnya, dikira terjadi gempa bumi.“Tadi malam itu, saya baru pulang dari terop. Kebetulan ada tetangga hajatan. Tiba-tiba rasanya ada yang bergetar gitu, saya lari. Ternyata ada kereta api yang terguling,” terang BUDI KARSIDI warga Simokerto gang 3, Jumat (12/05). Kepada suarasurabaya.net, BUDI menceritakan tergulingnya kereta api pengangkut BBM di dekat Depo Lokomotif Sidotopo, Kamis (11/05) malam itu, awalnya dikira gempa bumi.Sejumlah warga Simokerto yang sedang melekan tak jauh dari lokasi Depo Lokomotif Sidotopo, beberapa diantaranya langsung semburat dan mencari sumber suara dan getaran yang cukup keras tersebut.“Mungkin karena gerbongnya berisi muatan penuh jadi nggak terlalu kerasa suaranya. Tapi akibat gerbong yang terguling itu, getarannya cukup keras. Orang-orang langsung berlarian menyelamatkan diri,” lanjut BUDI KARSIDI yang juga Ketua RT 3 Simokerto itu.
Demikian juga SUJAK petugas sinyal Depo Lokomotif Sidotopo, yang sedang bertugas Kamis (11/05) malam menjelang dini hari itu, langsung lari keluar dari lantai 2 tempatnya berjaga.“Ternyata gerbong terguling. Langsung saya hubungi kepala depo, dan Polisi. Dibantu warga, ada perempuan gila yang ditangkap, dan diduga mengemudikan kereta BBM itu,” terang SUJAK pada suarasurabaya.net
Pada waktu itu KA BBM mundur sendiri yang terjadi tgl 11.5.2006, ternyata di kemudikan oleh orang gila bernama mila rosa (hingga rosa itulah menjadi lambang yang diteriakkan oleh jamu obat kuat dalam iklan), dimana tak berapa lama dari KA BBM yang mundur sendiri, maka terjadilah gempa bumi di yogyakarta tgl 27-mei-2006 (baca Tanda Tanda Sebelum Gempa Yogya)
Itulah sebuah lonceng alam semesta, ketika manusia lengah dikarenakan keperkasaan dirinya, maka munculah sebuah kejadian aneh dan langka untuk menyadarkan tentang keberadaan manusia yang lemah. Keberadaan kejadian aneh dan langka adalah sebuah keniscayaan ketika manusia merasa kuat, sebagai bagian spiritual, bahwa manusia bukanlah satu-satunya mahluk di alam semesta ini, ada berbagai kejadian yang ketika manusia HANYA mengandalkan akal semata tanpa adanya hati nurani, maka sesungguhnya dia telah mengabaikan dan mengesampingkan jiwanya.
Halo Matahari Yogyakarta & KA Gajayana Mundur Sendiri adalah Sebuah Lonceng Alam Semesta
Lonceng alam semesta yang berbunyi, telah dituliskan pada sebuah artikel Mengapa Indonesia Hanya Bisa Cetak Dua Gol Di Final AFF leg 2 ? diakhir aliena disebutkan:
…. Tiada lain peristiwa di final leg ke 2 AFF, membentuk deret 22 kemudian 2 dan terakhir 22 sebagai hal yang nyata bahwa “segala daya dan upaya, kesemuanya bergantung pada kehendak Allah swt semata”. Dengan peristiwa itu, ‘lonceng’ tanda sempurna akan sebuah peristiwa yang pernah terjadi sebelumnya telah bergerak berulang lagi.
Tidak seberapa lama dari tulisan itu (tgl 29-desember-2010), maka tepatnya 6 hari setelah itu, datanglah sebuah perulangan demi perulangan sebagai lonceng alam semesta dari sebuah peristiwa yang pernah terjadi sebelumnya. Dimulai banyaknya yang bunuh diri di mall, kemudian kebakaran mulai marak, hingga kebakaran terjadi pada markas militer tgl 30-desember-2010, Kebakaran di Kompleks Mabes TNI Cilangkap terus berputar kebakaran demi kebakaran yang mampir ke surabaya (tempat penulis), Tujuh Jam Api Bakar Gedung MEX Surabaya sampai kebakakaran di padang, Panti Asuhan Terbakar, 50 Anak Kehilangan Tempat Tinggal
Tiga kebakaran, padang->Panti Asuhan, Jakarta->Markas Militer, Surabaya->Gedung Hiburan kesemuanya terjadi tepat tgl 30-desember-2010 yang bertepatan dengan peringatan satu tahun meninggalnya Gus Dur. Perhatikan hal itu dalam artikel yang telah dituliskan, Gus Dur, Kejadian Aneh Sebelum & Sesudah Kematian , perhatikan-lah di artikel itu,
Apakah Keanehannya dari Meninggalnya Gus Dur ?
Itulah keanehan yang termuat sebagai misteri tgl 4, yang berisi bunuh dirinya orang demi orang di mall, kemudian tersebut dengan jelas tgl 4-januari-2010 lalu yang memuat peristiwa besar. Kini sesuai dengan artikel Mengapa Indonesia Hanya Bisa Cetak Dua Gol Di Final AFF leg 2 ? yang memuat sebuah lonceng alam semesta yang berulang lagi, maka terjadilah pada tgl 4-januri itu dengan KA Gajayana mundur sendiri. Kejadian KA Gajayana mundur sendiri, merupakan sebuah perulangan yang pernah terjadi tgl 11.5.2006 KA BBM yang mundur juga, hingga tak seberapa lama terjadilah gempa yogya tgl 27-mei-2006 (16 hari setelah itu).
Ketika KA Gajayana mundur, maka di yogyakarta terjadilah sebuah peristiwa langka juga yaitu halo matahari yang cukup langka, Matahari Dikelilingi Pelangi, Fenomena Halo
Selasa, 04 Januari 2011 | 12:21 WIB
Matahari bercincin pelangi terjadi di atas langit Yogyakarta (4/1). TEMPO/ MUH SYAIFULLAH, TEMPO Interaktif, Yogyakarta – Masyarakat Yogyakarta yang berduyun-durun keluar rumah menyaksikan fenomena matahari bercincin pelangi yang terjadi di atas langit Yogyakarta pukul 10.50 hingga 11.15 Selasa (4/1).  Masyarakat keluar dari rumah dan melihat langsung terjadinya fenomena halo tersebut. Langit Yogyakarta hari ini memang terlihat biru cerah sehingga tidak satu awan pun yang menutupi matahari. Sehingga masyarakat bisa menikmati pemandangan langka tersebut. Menurut Bambang Subadiyo, Staf Data dan Informasi Stasiun Geofisika, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Yogyakarta, fenomena itu disebut halo. Peristiwa ini terjadi akibat Matahari dikelilingi oleh pelangi yang membentuk lingkaran cincin yang tebal. Cincin itu terbentuk akibat reaksi antara awan yang tinggi dengan pancaran sinar matahari. “Itu disebut fenomena halo, dipengaruhi oleh awan stratus, yaitu pengaruh butiran-butiran air yang terbias oleh sinar matahari,” kata Bambang, Selasa (4/1). Bambang menambahkan, awan yang bisa berinteraksi khusus dengan sinar matahari hingga membentuk halo tersebut berada pada ketinggian 2.000 meter di atas permukaan tanah. Awan tersebut tidak berada di permukaan tetapi awan-awan yang tinggi, uap air yang terkandung di awan itu bereaksi dengan sinar matahari sehingga terjadi pembiasan cahaya dan menghasilkan halo tersebut. Kata Bambang, fenomena halo tidak ada hubungannya dengan adanya gempa atau bencana alam lainnya. Maka warga tidak perlu khawatir atas terjadinya fenomena halo tersebut. MUH SYAIFULLAH
Kejadian halo ini memang kejadian alam biasa saja tidak ada hubungannya dengan gempa dan bencana lainnya, sama seperti ketika halo yang terjadi dipadang tgl 21-oktober-2010, setelah itu 4 hari kemudian terjadilah gempa dan tsunami di mentawai tgl 25-oktober-2010. Pada waktu itu, semua pihak yang berwenang meyakinkan sampai pada tokoh ulama pula meyakinkan, tidak akan ada bencana, namun …. takdir berkata lain (baca Misteri Gempa dan Tsunami Mentawai dengan Halo Matahari Padang)
Kini halo matahari terjadi juga di yogyakarta, disertai dengan KA Gajayana mundur sendiri, boleh saja hal itu tidak ada hubungannya dengan bencana karena secara akal memang demikian adanya, cobalah untuk berbicara dengan hati nurani akan sebuah lonceng alam semesta yang telah dituliskan sebelum terjadinya halo matahari itu dan pula dengan KA Gajayana yang mundur sendiri, cobalah secara akal pikiran saja untuk menjawab pertanyaan simple ini,
Mengapa halo matahari jogyakarta ini, terjadi tgl 4-januari-2011 yang bertepatan dengan Ka Gajayana Mundur sendiri ? …. baca Halo Matahari di Yogya, Apakah Pertanda Gempa Besar ?
Tiada lain semua peristiwa diatas adalah sebuah kelanjutan demi kelanjutan di alam semesta ini sebagai sebuah lonceng alam semesta akan sebuah peristiwa yang berulang-ulang terjadi sebagai jawaban dari artikel yang pernah dituliskan sebelumnya, Halo Matahari di Yogya, Apakah Pertanda Gempa Besar ?
Jadi, Mengapa Indonesia Hanya Bisa Cetak Dua Gol Di Final AFF leg 2 ?
Tiada lain peristiwa di final leg ke 2 AFF, membentuk deret 22 kemudian 2 dan terakhir 22 sebagai hal yang nyata bahwa “segala daya dan upaya, kesemuanya bergantung pada kehendak Allah swt semata”. Dengan peristiwa itu, ‘lonceng’ tanda sempurna akan sebuah peristiwa yang pernah terjadi sebelumnya telah bergerak berulang lagi.

0 komentar:

Posting Komentar